Bareksa.com - Dua reksadana yakni Mandiri Investa Dana Syariah dan Schroder Dana Terpadu II jadi pendatang baru di Bareksa Barometer di pekan I dan jelang pekan kedua November 2023. Mandiri Investa Dana Syariah menempati posisi 5 dalam daftar top 5 reksadana pendapatan tetap unggulan Bareksa Barometer. Senada Schroder Dana Terpadu II juga menempati peringkat 5 dalam daftar reksadana campuran unggulan.
Mandiri Investa Dana Syariah meraih skor Barometer Point 4 dengan kinerja imbal hasil 4,34% setahun, serta mengelola dana investor Rp111,83 miliar. Adapun Schroder Dana Terpadu II meraih Barometer Point 3,5 dengan dana kelolaan Rp914,27 miliar dengan imbalan 21,53% dalam 3 tahun terakhir.
Tercatat ada 2 reksadana yang berhasil meraih skor Barometer Point 5 pekan ini, yakni Prospera Bijak dan Capital Money Market Fund yang masing-masing menempati peringkat 1 dalam daftar reksadana saham unggulan dan reksadana pasar uang unggulan. Prospera Bijak meraih imbal hasil 32,6% dalam 3 tahun dengan dana kelolaan Rp116,2 miliar. Sedangkan Capital Money Market imbalannya 5,24% setahun dengan dana kelolaan Rp470,3 miliar.
Pemimpin dalam daftar 5 reksadana pendapatan tetap unggulan Bareksa Barometer pekan ini diisi oleh Capital Fixed Income Fund di posisi 1 dengan Barometer Point 4,5, imbalan 8,75% setahun dan dana kelolaan Rp108,18 miliar. Kemudian TRAM Alpha menempati peringkat 1 dalam daftar reksadana campuran unggulan dengan Barometer Point 4, imbalan 29,67% dalam 3 tahun terakhir dan kelolaan Rp110,83 miliar.
Adapun dalam daftar reksadana indeks unggulan Bareksa Barometer pekan ini dipimpin oleh BNP Paribas Sri Kehati dengan Barometer Point 3,5, imbalan 34,47% dalam 3 tahun, serta kelolaan Rp3,2 triliun.
Reksadana syariah tercatat ada dalam daftar reksadana pendapatan tetap dan reksadana pasar unggulan masing-masing 2 produk reksadana. Yakni Trimegah Dana Tetap Syariah dan Mandiri Investa Dana Syariah dalam daftar reksadana pendapatan tetap, serta Capital Sharia Money Market dan Majoris Pasar Uang Syariah Indonesia dalam daftar reksadana pasar uang unggulan Bareksa Barometer pekan ini.
Reksadana-reksadana tersebut berhasil mencatatkan skor Barometer Point tertinggi di tengah bangkitnya pasar modal, setelah beberapa waktu terakhir bergejolak. Sepanjang pekan yang berakhir pada Jumat (3/11/2023) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,44% ke level 6788,85. Positifnya IHSG mengakhiri tren koreksi dalam 2 pekan sebelumnya, dan merupakan level tertinggi sejak 25 Oktober lalu.
Penguatan IHSG pekan ini sejalan dengan optimisme pasar, setelah Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya di level 5,25-5,5% dalam rapat 31 Oktober-1 November waktu AS, atau hasilnya diumumkan pada Kamis dini hari WIB.
Daftar selengkapnya reksadana unggulan Bareksa Barometer pekan ini ialah sebagai berikut :
Reksadana Saham | Manajer Investasi | AUM September 2023 | Barometer Point | Imbal Hasil 3 Tahun |
Prospera Bijak | Prospera Asset Management | Rp116,62 miliar | 5 | 32,60% |
BNP Paribas Ekuitas | BNP Paribas Asset Management | Rp1,06 triliun | 4,5 | 25,23% |
Syailendra Equity Opportunity Fund Kelas A | Syailendra Capital | Rp328,22 miliar | 4,5 | 26,63% |
TRIM Kapital Plus | Trimegah Asset Management | Rp192,82 miliar | 4,5 | 50,86% |
Eastspring Investments Alpha Navigator Kelas A | Eastspring Investments Indonesia | Rp90,17 miliar | 4,5 | 31,07% |
Sumber : Tim Analis Bareksa, kinerja per 3/11/2023
Investasi Trim Kapital Plus di Sini
Investasi BNP Paribas Ekuitas di Sini
Reksadana Pendapatan Tetap | Manajer Investasi | AUM September 2023 | Barometer Point | Imbal Hasil 1 Tahun |
Capital Fixed Income Fund | Capital Asset Management | Rp 108,18 miliar | 4,5 | 8,75% |
Trimegah Dana Tetap Syariah | Trimegah Asset Management | Rp149,17 miliar | 4,5 | 6,19% |
Majoris Sukuk Negara Indonesia | Majoris Asset Management | Rp287,55 miliar | 4,5 | 6,42% |
STAR Stable Income Fund | Surya Timur Alam Raya Asset Management | Rp3,22 triliun | 4,5 | 7,27% |
Mandiri Investa Dana Syariah | Mandiri Manajemen Investasi | Rp111,83 miliar | 4 | 4,34% |
Sumber : Tim Analis Bareksa, kinerja per 3/11/2023
Investasi Capital Fixed Income di Sini
Investasi Trimegah Dana Tetap Syariah di Sini
Investasi STAR Stable Income Fund di Sini
Reksadana Pasar Uang | Manajer Investasi | AUM September 2023 | Barometer Point | Imbal Hasil 1 Tahun |
Capital Money Market Fund | Capital Asset Management | Rp470,31 miliar | 5 | 5,24% |
Mega Dana Kas | Mega Asset Management | Rp378,94 miliar | 4 | 4,75% |
Capital Sharia Money Market | Capital Asset Management | Rp47,82 miliar | 4 | 4,61% |
Majoris Pasar Uang Syariah Indonesia | Majoris Asset Management | Rp333,18 miliar | 4 | 4,44% |
Shinhan Money Market Fund | Shinhan Asset Management Indonesia | Rp477,5 miliar | 4 | 4,75% |
Sumber : Tim Analis Bareksa, kinerja per 3/11/2023
Investasi Capital Money Market di Sini
Investasi Majoris Pasar Uang Syariah di Sini
Investasi Shinhan Money Market Fund di Sini
Reksadana Campuran | Manajer Investasi | AUM September 2023 | Barometer Point | Imbal Hasil 3 Tahun |
TRAM Alpha | Trimegah Asset Management | Rp110,83 miliar | 4 | 29,67% |
Manulife Dana Campuran II | Manulife Aset Manajemen Indonesia | Rp127,84 miliar | 4 | 15,02% |
Schroder Dana Kombinasi | Schroder Investment Management Indonesia | Rp680,95 miliar | 4 | 12,71% |
Setiabudi Dana Campuran | Setiabudi Investment Management | Rp61,82 miliar | 4 | 50,44% |
Schroder Dana Terpadu II | Schroder Investment Management Indonesia | Rp914,27 miliar | 3,5 | 21,53% |
Sumber : Tim Analis Bareksa, kinerja per 3/11/2023
Investasi Schroder Dana Terpadu II di Sini
Investasi Schroder Dana Kombinasi di Sini
Reksadana Indeks | Manajer Investasi | AUM September 2023 | Barometer Point | Imbal Hasil 3 Tahun |
BNP Paribas Sri Kehati | BNP Paribas Asset Management | Rp3,2 triliun | 3,5 | 34,47% |
Allianz SRI KEHATI Index Fund | Allianz Global Investors Asset Management Indonesia | Rp233,46 miliar | 3,5 | 32,79% |
Syailendra MSCI Indonesia Value Index Fund Kelas A | Syailendra Capital | Rp740,1 miliar | 3 | 29,92% |
BNP Paribas IDX Growth30 | BNP Paribas Asset Management | Rp114.1 miliar | 3 | - |
Trimegah FTSE Indonesia Low Volatility Factor Index | Trimegah Asset Management | Rp32,13 miliar | 3 | - |
Sumber : Tim Analis Bareksa, kinerja per 3/11/2023
Investasi BNP Paribas Sri Kehati di Sini
Investasi Allianz Sri Kehati di Sini
Investasi Syailendra MSCI Indonesia Value di Sini
Bareksa Barometer yang biasa dijadikan acuan oleh investor dalam berinvestasi reksadana jadi makin paten, seiring pembaruan metodologinya. Dengan inovasi ini, investor jadi punya panduan lebih mantap guna mencapai target investasinya dalam meraih cuan. Menurut Tim Analis Bareksa, inovasi terbaru Bareksa Barometer ialah dari sisi penilaian kinerja reksadana berdasarkan jangka waktunya.
Jika sebelumnya jangka waktu yang dinilai hanya 4 periode yakni 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 1 tahun dengan bobot masing-masing 25%, kini ditambah menjadi 5 periode yakni 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 9 bulan dan 1 tahun dengan bobot penilaian masing-masing 20%. Metode baru ini semakin meningkatkan kualitas penilaian Bareksa Barometer. Karena itu penilaian atas kinerja suatu produk reksadana jadi semakin maksimal dan handal.
Periode | 1 tahun | 9 bulan | 6 bulan | 3 bulan | 1 bulan |
---|---|---|---|---|---|
Bobot | 20% | 20% | 20% | 20% | 20% |
Sumber : Tim Analis Bareksa
Selain itu, dari sisi benchmark atau acuan atas kinerja produk reksadana, Bareksa Barometer kini hanya mengacu pada kinerja 8 Indeks Reksadana Bareksa. Sebelumnya, penilaian juga menyertakan indeks LQ45 untuk reksadana konvensional dan Jakarta Islamic Index (JII) untuk reksadana syariah.
Ini karena Bareksa Fund Index mengukur kinerja rata-rata seluruh produk reksadana yang ada di Indonesia dari per jenis reksadana, yakni reksadana saham, campuran, pendapatan tetap dan pasar uang.
Kini penilaian kinerja suatu produk reksadana saham konvensional akan mengacu pada Indeks Reksadana Saham Bareksa dan reksadana saham syariah akan dibandingkan dengan Indeks Reksadana Saham Syariah Bareksa.
Demikian juga penilaian kinerja produk reksadana pendapatan tetap konvensional akan mengacu pada Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Bareksa dan reksadana pendapatan tetap syariah mengacu pada Indeks Reksadana Pendapatan Tetap Syariah Bareksa.
Sebelumnya, inovasi juga telah dilakukan Bareksa Barometer. Yakni Tim Analis Bareksa memaksimalkan penilaian Bareksa Barometer dari sisi momentum pergerakan pasar. Model ini dipilih karena Tim Analis Bareksa mempertimbangkan beberapa peristiwa penting yang sangat berdampak ke pasar modal.
Di antaranya beberapa kasus di industri pasar modal, pandemi Covid-19, hingga ancaman resesi global akibat kenaikan agresif suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS). Akibat beberapa peristiwa itu, pergerakan pasar saham dan obligasi menjadi sangat fluktuatif dan bergejolak, sehingga membuat investor ragu untuk berinvestasi ke aset yang lebih berisiko atau produk selain reksadana pasar uang.
Padahal, dengan strategi dan momentum yang tepat, dinamika pasar itu justru bisa dimanfaatkan untuk meraih cuan optimal. Karena itulah, Tim Analis Bareksa menyesuaikan model penilaian Bareksa Barometer guna menangkap peluang tersebut.
Meski begitu, penilaian dari sisi tata kelola yang baik (GCG) tidak mengalami perubahan dalam metode penilaian Bareksa Barometer.
(Romainah/Christian Halim/AM)
***
Ingin berinvestasi aman di emas dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Kinerja masa lalu tidak mencerminkan kinerja di masa mendatang. Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.